Ketika kematian datang

 

Pagi hari jam lima-an, alarm perempuan bodoh sudah menjerit-jerit benar-benar ngga bersahabat. Rasanya tulang-tulangnya maseh remuk setelah semalaman teronggok pasrah dalam pojokan kursi kereta Surabaya-Jakarta. Perempuan bodoh memang kehabisan tiket pesawat promo ‘ceritanya’, makanya dia merelakan diri pantatnya dipaku lebih dari 10jam-an.

Rabu kemarin 240210, tiba-tiba mendapat kabar nenek di Surabaya meninggal, akhirnya perempuan bodoh pun meninggalkan kantor dan terbang ke kota panas tersebut. Saat itu si sosok maya sedang dalam study tour lintas kotanya antara Singapore, Kuala Lumpur, Bali dan Jakarta, jadi memang blum ada komunikasi yang lebih panjang lagi.

 

Ketika nenek meninggal…

Hidup memang misteri. Seperti sebuah pertemuan, kematian juga datang tiba-tiba, tanpa rencana, tanpa undangan, apalagi persiapan pesta. Semua begitu alamiah dan sederhana, tapi kenapa begitu menyedihkan yaa?

Setipis apakah batas antara hidup dan mati itu?

Apa lebih tipis dari sebuah tarikan nafas?

Rasanya mendadak seperti dipaksa melihat, menerima dan memahami seswatu, bahwa saat kematian datang, orang itu sudah tidak ada lagi untuk selama-lamanya, pergi bersama sosok yang bahkan tidak terlihat nyata. Takkan ada lagi swaranya, teriakannya dan apapun yang menyangkut kehidupannya. Pergi! Jauh! Dan tak kembali lagi, hiks 😦

Nenek meninggal dengan tenangnya, tanpa sakit yang lama, tanpa menyusahkan keluarga. Begitu damainya… Tapi kami begitu kehilangannya.

Perempuan bodoh memanjatkan do’a, semoga nenek bahagia di alamnya yang baru, selain itu ada untaian do’a lain yang ia panjatkan…

Jika waktunya tiba (mudah-mudahan masih lama), perempuan bodoh pun mengharapkan kematian yang damai.

Paling tidak, perempuan bodoh sudah harus kaya raya, punya banyak warisan untuk anak cucunya, punya cukup harta untuk biaya pemakaman dan tahlilan tiap malamnya.

Paling tidak, tidak ada lagi kewajiban yang belum terselesaikan, sehingga tidak akan menyusahkan siapapun yang di tinggalkan.

Dan meninggal dalam kondisi beriman, paling tidak, jika surga/neraka itu beneran ada, tidak akan ada penyesalan dalam kehidupan selanjutnya. Karena pada dasarnya tidak seorangpun memiliki pengetahuan penuh tentang hidup sesudah mati. Satu-satunya keterangan yang ada hanya didapat dari kitab-kitab suci ajaran agama. Sains mendadak menutup mata dan telinga, tidak mengerti apa-apa.

Perempuan bodoh juga berdo’a agar tidak meninggal dengan tiba-tiba pula, artinya… (mudah-mudahan) tidak meninggal karena sebuah kecelakaan yang merenggut nyawa sehingga mengagetkan banyak orang. Juga tidak meninggal karena sakit yang lama, cukup sehari-dua hari sajalah:)

Satu lagi yang terpenting, mudah-mudahan kematiannya tidak menjadikan orang lain mengucapkan syukur, huhuhu… jika itu terjadi, betapa hinanya menjadi manusia.  Tuhan, perempuan bodah berdo’a, ujarnya.

( adeika, 280210 )

21 Tanggapan to “Ketika kematian datang”

  1. saya juga pernah merasakan kehilangan nenek tercinta…
    semoga kita sebagai cucu nya bisa memberikan amalan yang tidak terputus 😀

    Amiinnn…

  2. Kematin merupakan rahasianya, termasuk jalan/cara seseorang meninggal yang mungkin sama mungkin berbeda. 😆

    Yups, setuju

  3. hal yang paling dekat dengan manusia adalah ajal, yang tak akan pernah bisa diperkirakan kapan datangnya…

    Semoga kita yang termasuk khusnul khotimah, amin

    salam kenal dari mbak Oyen

    Salam kenal juga mba’
    ‘n Amiinnn u/ do’anya:)

  4. Yang pertamax. Semangat terus ya… hari ini lagi pengen berbagi kesenangan dengan kehadiaran website baruku di alamat http://www.tengkukhairil.net. Ditunggu jalan2nya ketempat aq !

    Siap, nanti mampir

  5. Hidup dan mati hanya menjadi rahasia sang Khalik, kita hanya menunggu giliran. Tetapi sebelum semuanya terjadi, alangkah indahnya jika kita menyediakan bekal secukupnya di “perjalanan” kelak. Saya turut berduka atas berpulangnya neneknda tercinta. Saya sudah tidak punya nenek dan kakek lagi.

    Makasehh buangett yaa, kalimatmu bijak buanget. Perempuan bodoh jd terharu

  6. saya suKa kaLimat-kaLimat haRapan peRempuan bodoH..saLam kenaL..

    Makasehhh, senenk dehh dengernya:)

  7. siap ga siap harus siap… 😦

    Yups, tp jgn sekarank lahh…

  8. Yang paling dekat kematian, yang paling jauh masa lalu…

    Betoolll ituu…

  9. kok bodoh sih?
    soal kematian memang menyedihkan, tapi tak ada yg abadi di dunia ini..
    sabar yaa..

    Yups:)

  10. Ingin mengomentari sedikit keraguan anda kepada surga dan neraka, itu pasti ada kawan. Salam kenal yah .sarif husin

    Makasehh, salam kenal juga:)

  11. T.T jadi teringat adek yang telah tiada..
    Ah sudahlah,,, salam kenal 🙂

    Salam kenal juga, maaf jd bikin sedih

  12. Malah ada yang mengucap “syukur,” ketika kematian menjemputnya dengan lembut. Syukur, sungguh berbanding terbalik dengan sukur. Naudzubilah…sekalipun orang itu kita benci sampai ke ubun-ubun, rasanya tidak berhak kita men-syukuri kematiannya dengan ucapan “sukur!”

    Benerrr buangett sizta:)

  13. turut merasakan jg sedihnya. seminggu lagi mbahku jg meninggal.

    Thx buanget yaa…

  14. merinding bacanya

  15. Detik, Nafas, Waktu, dan Kematian….hal-hal yang sering berlarian dan menari-nari riang di sekitar kita…hhhh….

  16. turut berduka cita, meskipun terlambat,,,

  17. sungguh kematian sesuatu yang menakutkan tapi pasti dan pasti tak banyak yang siap menerimanya

Tinggalkan Balasan ke sariphusin Batalkan balasan